Hidup Sehat Alami

Hidup adalah perjuangan

Hari ini harus lebih baik daripada kemarin agar terkategori beruntung

Jangan berhenti memperbaiki diri

Hidup adalah pilihan maka kerjakan dan lakukan yang terbaik.

Man Jadda wa Jadda

Hidup adalah pilihan maka kerjakan dan lakukan yang terbaik.

Jangan hanya biasa, jadilah yang terbaik

Jadikan hari ini yang terbaik dalam hidupmu

Long life education

Tidak ada orang hebat, yang ada adalah mereka yang terlatih

Kamis, 27 Desember 2012

Move On Your Life

Kata atau istilah yang sering muncul di akhir atau awal tahun adalah resolusi. Apakah menulis dan mendeklarasikan resolusi itu jaminan kita bisa move on? Tidak! Untuk bisa move on tidak cukup hanya dengan resolusi, ada empat “on” yang harus dinyalakan dalam diri Anda. Itu adalah vision, action, passion dan colaboration.

Di langit banyak bintang. Diantara bintang ada yang paling terang, itulah vision. Di dalam hidup Anda punya banyak keinginan. Diantara banyak keinginan itu ada yang paling besar yang ingin Anda wujudkan, itulah vision. Temukanlah vision hidup Anda, maka ia akan menjadi bahan bakar dan energi dalam hidup Anda.

Tanpa menemukan visi hidup, Anda akan mengalami kesulitan membuat resolusi tahunan. Atau, kalaupun Anda membuat resolusi tahunan, mungkin hanya sebatas membuat dan mendeklarasikan tapi tanpa energi dan ruh di dalamnya. Akhirnya, Anda hanya semangat di awal tahun namun tanpa hasil yang bisa Anda banggakan di akhir tahun. Dan itu berulang sepanjang tahun.

Sebagai orang yang beriman saya memiliki dua visi, akhirat dan dunia. Di akhirat, saya ingin mendapat syafaat dari kanjeng Nabi Muhammad, bisa mencium dan memeluk seerat-eratnya di surga. Sedangkan untuk kehidupan dunia saya ingin menginspirasi 25 juta orang lebih dan satu juta diantaranya putus dari rantai kemiskinan.

Vision saja tidak cukup, kita juga harus action. Namun sadarilah, waktu yang tersedia di dunia ini sangatlah terbatas maka harus ada skala prioritas dalam melakukan action. Dalam bahasa agama, sibukkan action kita untuk hal-hal yang wajib dan sunnah, kurangi yang mubah dan jauhi yang makruh serta campakkan yang haram.

Dengan memiliki vision yang menantang, maka action Anda pun sangat jelas dan terarah. Action yang tidak berhubungan dengan vision harus Anda jauhi. Anda harus berani berkata “tidak” untuk ajakan action yang menjauhkan diri Anda dari tercapainya vision. Begitupun dalam hidup saya, action yang saya lakukan semua dalam rangka mewujudkan dua vision saya tersebut di atas.

Setiap pagi saya meyakinkan diri bahwa saya pasti sanggup menginspirasi 25 juta orang lebih dan satu juta diantaranya putus dari rantai kemiskinan. Namun setiap pagi saya juga khawatir, pantaskah kelak saya mendapat syafaat dari Nabi? Mungkinkah kelak saya bisa mencium dan memeluk kekasih Allah itu? Ya Allah, jadikanlah setiap action saya mendekatkan pada tercapainya vision yang telah saya tetapkan. Saya kangen berjumpa dengan kekasih-Mu, Muhammad SAW.

Vision dan action yang sejalan memang sudah menghasilkan karya, tetapi kemungkinan besar karya yang dihasilkan biasa saja. Bahkan mungkin hidup yang dijalani pelakunya rutin dan monoton. Lebih parah lagi, orang-orang ini bisa tergolong kelompok P-16: Pergi Pagi, Pulang Petang, Pantat Peot, Pinggang Pegel, Pala Pusing, Penghasilan Pas-pasan, Pas Pensiun Penyakitan.

Action yang cerdas dalam rangka mewujudkan vision adalah action yang sesuai dengan passion. Gabungan vision, action dan passion akan menghasilkan karya berkualitas dan bisa Anda banggakan. Hidup Andapun lebih berenergi, dinamis dan selalu kreatif menciptakan hal-hal baru.

Waktu yang tersedia jauh lebih sedikit dibandingkan peluang kebaikan yang tersebar di muka bumi. Agar menghasilkan karya yang berarti, lakukanlah action yang sesuai passion. Setiap orang pasti punya passion, temukanlah. Passion itu sesuatu yang Anda enjoy banget, asyik banget… Sehingga, Anda rela mengorbankan waktu, tenaga dan dana untuk melatihnya.

Kata guru kehidupan saya, tanda bahwa kita kurang bersyukur kepada-Nya adalah action-action yang kita lakukan sebagian besar tidak sesuai dengan passion yang kita miliki. Ayo, jangan kufur nikmat! Segera temukan passion Anda dan bergeraklah sesuai passion itu.  Hidup cuma sebentar, jangan lakukan action yang tidak Anda nikmati apalagi menyiksa Anda.

Kita adalah makhluk sosial. Move on kita akan bertahan lama dan mengalami percepatan bila kita melakukan collaboration dengan berbagai komponen yang ada. Bergurulah kepada orang yang bisa membantu tercapainya vision Anda. Berguru pula kepada orang yang ahli untuk mengasah passion Anda.

Jangan lupa, bergabunglah dengan komunitas-komunitas yang seirama dengan 3-on Anda sebelumnya. Tanpa kolaborasi, energi Anda akan cepat meredup. Mengapa? Karena sumber energi dan semangat itu datang dari diri sendiri dan juga dari lingkungan pergaulan. Gabungkan dua sumber energi itu agar menjadi kekuatan yang dahsyat.
Ayo, segera move on dengan empat on! Dan, pastikan move on Anda menjadikan hidup lebih berkelas dan bermartabat di dunia dan terus berharap mendapat tempat terhormat di akhirat…
(diambil dari tulisan Trainer Sukses Mulia, Jamil Azzaini)

Minggu, 25 November 2012

Guru Kehidupan


Siapa mengenal dirinya, maka mengenal Tuhannya. Itulah sebuah kata yang sering terngiang di benak kita. Dengan mengenal siapa kita sebenarnya, darimana kita berasal, untuk apa kita di dunia, dan mau kemana setelah dunia, maka tidak ada jawaban memuaskan hati, menentramkan jiwa, dan sesuai fitrah manusia bahwa kita ini adalah mahluk. Dibalik begitu ajaibnya diri kita, keteraturan alam dan planet yang ada, kehidupan yang begitu kompleks, maka manusia harus bergantung pada Sang Khaliq yaitu Allah swt.
Pemahaman inilah yang akan membawa kita pada kesuksesan, bukan hanya dunia tapi akhirat. Pemahaman ini tentu tidak hadir begitu saja. Kemampuan membaca kita, kemampuan nalar kita, tentu tidak tiba-tiba melekat pada kita, butuh usaha, perjuangan dan membutuhkan seorang guru.
Ya, GURU adalah seorang yang telah berjasa kepada kita mengajarkan baca, tulis hitung, dan tentang kehidupan. Guru yang saya maksudkan di sini bukan hanya guru secara formal, tapi guru yang yang mengajarkan kebaikan dan makna kehidupan pada kita. Siapapun dia. Sungguh mulia jasa seorang guru kehidupan. Mereka tidak mengharap balasan jasa dari setiap muridnya, tapi dia bangga jika muridnya pintar dan luar biasa. Guru kehidupan akan selalu tersenyum dan memberikan setiap motivasi pada muridnya, membimbing dan mengarahkan agar muridnya sukses bukan hanya dunia tapi juga akhirat.   
Jika banyak orang telah memuliakan kita, karena telah mengajari dan mendidik kita dengan ilmunya, dengan ikhlas, hingga kita seperti saat ini, maka siapkah kita jika melanjutkan perjuangan mereka? Guru kehidupan kita tak terhitung jumlahnya, dan mungkin diantara mereka ada sudah mulai tua dan meninggalkan dunia ini. Maka tongkat pendidikan, menyelamatkan generasi menjadi generasi yang hebat, generasi yang tangguh, generasi yang mengerti tentang makna hidup harus terus berjalan. Karena pendidikan bagian dari kehidupan adalah investasi masa depan.
Siapkan diri kita menjadi guru kehidupan, yang ikhlas mendidik generasi yang sukses bukan hanya di dunia, tapi juga sukses di akhirat. Selamat menjadi guru kehidupan!
Pamulang, 25 November 2012

Rabu, 07 November 2012

Yuk Asah Gerjaji dulu...

Alkisah, disebuah desa kecil di pinggir hutan, hiduplah seorang yang pekerja yang berprofesi sebagai menebang kayu. Berpuluh kayu sudah ditebang, dan seolah kayu dan gerjajinya adalah teman setianya. Suatu siang sang anak bungsu yang selalu melihat ayahnya bekerja keras terus bertanya;
"Wahai Ayah, mengapa engkau terus bekerja? cobalah istirahat sebentar saja!" Dengan ketus sang ayah menjawab "Tidak! aku harus terus menggerjaji! bukankah pelanggan sudah menunggu? " Sang anak pun mencoba kembali merayu, seraya berkata "Ayah bukankah badan Ayah harus istirahat sebentar, dan gergaji ayah harus diasah? Sang ayah dengan geramnya menjawab ; "Sudah saya bilang saya sibuk menggerjaji, tidak ada waktu untuk mengasah!. Tolong jangan diganggu.

Mungkin fragmen diatas hanya sebuah cerita biasa yang kita sering dengar. Namun ada sebuah pelajaran berarti yang bisa kita ambil, yakni mengenai rutinitas kita sehari-hari baik dalam bekerja maupun berbisnis.
Karena kesibukan kita, kadang kita lupa bahwa gerjaji (kemampuan) kita jarang kita asah.

Hasil kerja hari ini adalah akumulasi dari aktifitas kerja kita kemarin dan masa lalu. Jika kita ingin berubah hasil menjadi lebih baik, maka harus dievaluasi pula gerjaji yang kita pakai. Jika gerjaji yang dipakai sama dengan kemarin, maka bagaimana kita berharap hasilnya lebih baik?
Orang yang tidak mengasah kemampuannya akan melakukan hal yang sama, dan hasil yang didapatkan juga tentu sama, padahal waktu terus berubah! Persaingan usaha dan bisnis terus bertambah.
Maka tidak ada alasan kiranya bagi setiap pengusaha untuk terus mengasah 'gerjaji' kemampuannya, bagi setiap karyawan juga harus terus belajar agar terus berprestasi, setiap siswa terus mengasah kemampuan dalam memecahkan soal, dan setiap guru terus mengasah kemampuan untuk mengajar dengan baik. Sudahkah kita mengasah 'gerjaji' kita hari ini?


Mulakan dengan Bismillah

Alhamdulillah, sore ini sebuah blog telah dibuat! semoga menjadi media belajar, media silaturahim bagi saya dan Anda semua.